Gambar Sampul IPS · Bab 13 Pengendalian Sosial
IPS · Bab 13 Pengendalian Sosial
Sanusi Fattah

24/08/2021 13:36:38

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

280280

280280

280

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Tahapan

Pengendalian Sosial

Bentuk-Bentuk

Pengendalian Sosial

Macam Pengendalian

Sosial

Pengendalian Sosial

Peran Lembaga Sosial dalam

Upaya Pengendalian Sosial

PETPET

PETPET

PET

A KA K

A KA K

A K

ONSEPONSEP

ONSEPONSEP

ONSEP

BAB 13 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 13 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 13 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 13 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 13 PENGENDALIAN SOSIAL

P

ada semester satu kalian telah mempelajari tentang berbagai

penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga

dan masyarakat beserta upaya pencegahannya. Masih ingatkah

kalian, yang dimaksud penyimpangan sosial? Untuk mengingatnya

kembali, cobalah buka kembali buku catatan kalian di semester satu!

Idealnya, dalam suatu tatanan kehidupan, baik di dalam keluarga

ataupun di dalam masyarakat, kita mengharapkan adanya suatu

keselarasan dan menghindari adanya penyimpangan. Akan tetapi,

dalam kehidupan yang majemuk di masyarakat, seringkali kita tidak

dapat mencegah terjadinya berbagai bentuk perilaku penyimpangan.

Sumber : Jawa Pos,

8 September 2006

Gambar 13.1

Upaya pengendalian sosial diperlukan untuk mencapai keteraturan

dan keselarasan dalam masyarakat.

PENGENDALIAN SOSIAL

PENGENDALIAN SOSIAL

PENGENDALIAN SOSIAL

PENGENDALIAN SOSIAL

PENGENDALIAN SOSIAL

1313

1313

13

BABBAB

BABBAB

BAB

282282

282282

282

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Macam-Macam Pengendalian Sosial

Macam-Macam Pengendalian Sosial

Macam-Macam Pengendalian Sosial

Macam-Macam Pengendalian Sosial

Macam-Macam Pengendalian Sosial

AA

AA

A

..

..

.

Oleh karena itu diperlukan upaya pengendalian sosial agar

tercipta suatu keteraturan dan keselarasan dalam kehidupan

masyarakat. Pengendalian sosial adalah suatu cara dan proses, baik

yang terencana ataupun tak terencana, dalam upaya manusia untuk

mengendalikan individu, kelompok, ataupun masyarakat untuk

dapat berperilaku selaras atau sesuai dengan norma-norma dan

nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Pengendalian sosial

bertujuan agar nilai-nilai dan norma-norma sosial dapat dijalankan

oleh masyarakat sehingga tercipta suasana aman, nyaman, tertib,

dan damai di masyarakat.

Pengendalian sosial adalah suatu bentuk aktivitas masyarakat

yang disampaikan kepada pihak-pihak tertentu dalam masyarakat

karena adanya penyimpangan-penyimpangan sosial. Hal ini di-

lakukan agar kestabilan dalam masyarakat kembali dapat tercapai.

Berdasarkan aspek-aspek tertentu, pengendalian sosial dapat

dibedakan, menjadi berikut ini.

1.1.

1.1.

1.

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pengendalian sosial dapat

dibedakan menjadi tiga, berikut ini.

a.

Tindakan preventif

; yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak

berwajib sebelum penyimpangan sosial terjadi agar suatu

tindak pelanggaran dapat diredam atau dicegah. Pengendalian

yang bersifat preventif umumnya dilakukan dengan cara

melalui bimbingan, pengarahan dan ajakan. Contohnya

kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait

tentang bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari

pemakaian narkoba.

b.

Tindakan represif

; yaitu suatu tindakan aktif yang dilakukan

pihak berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi agar

penyimpangan yang sedang terjadi dapat dihentikan.

Contohnya guru memberi hukuman kepada siswa yang

terlambat dan tidak tertib di sekolah. Hukuman ini dimaksud-

kan agar tindakan penyimpangan siswa tidak berulang lagi.

c.

Tindakan kuratif

; tindakan ini diambil setelah terjadinya tindak

penyimpangan sosial. Tindakan ini ditujukan untuk mem-

berikan penyadaran kepada para pelaku penyimpangan agar

dapat menyadari kesalahannya dan mau serta mampu

memperbaiki kehidupannya, sehingga di kemudian hari tidak

lagi mengulangi kesalahannya.

283283

283283

283

Bab 13 Pengendalian Sosial

Contohnya memasukkan para pencandu narkoba ke tempat

rehabilitasi untuk mendapatkan pembinaan agar para pelaku

tidak akan mengulangi perbuatannya kembali

2.2.

2.2.

2.

Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan Sifatnya

a.

Pengendalian internal

; pengendalian sosial jenis ini

dilakukan oleh penguasa atau pemerintah sebagai

pemegang kekuasaan (

the rulling class

) untuk

menjalankan roda pemerintahannya melalui

strategi-strategi politik. Strategi-strategi politik

tersebut dapat berupa aturan perundang-undangan

ataupun program-program sosial lainnya.

b.

Pengendalian eksternal

; pengendalian sosial jenis ini

dilakukan oleh rakyat kepada para penguasa. Hal

ini dilakukan karena dirasa adanya penyimpangan-

penyimpangan tertentu yang dilakukan oleh

kalangan penguasa. Pengendalian sosial jenis ini dapat di-

lakukan melalui aksi-aksi demonstrasi atau unjuk rasa, melalui

pengawasan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau pun

melalui wakil-wakil rakyat di DPRD.

3.3.

3.3.

3.

Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian

Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian

Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian

Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian

Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian

SosialSosial

SosialSosial

Sosial

a.

Tindakan persuasif

; yaitu tindakan pencegahan yang dilakukan

dengan cara pendekatan secara damai tanpa paksaan. Bentuk

pengendalian ini, misalnya berupa ajakan atau penyuluhan

kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang

menyimpang. Contohnya seorang guru BP menasehati dan

menghimbau kepada siswa untuk tidak merokok.

b.

Tindakan coersif

; yaitu tindakan pengendalian sosial yang

dilakukan dengan cara pemaksaan. Dalam hal ini, bentuk

pemaksaan diwujudkan dengan pemberian sanksi atau

hukuman terhadap siapa saja yang melakukan pelanggaran

sesuai dengan kadar penyimpangannya. Contohnya penertiban

PKL secara paksa yang dilakukan oleh petugas Satpol PP.

Sumber:

Dokumen penerbit

Gambar 13.2

Unjuk rasa, salah satu

bentuk pengendalian eksternal.

4.4.

4.4.

4.

Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial

Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial

Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial

Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial

Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial

a.

Pengendalian pribadi

; yaitu pengaruh yang datang dari orang

atau tokoh tertentu (panutan). Pengaruh ini dapat bersifat baik

atau pun buruk.

b.

Pengendalian institusional

; yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari

adanya suatu institusi atau lembaga. Pola perilaku lembaga

tersebut tidak hanya mengawasi para anggota lembaga itu saja,

akan tetapi juga mengawasi dan berpengaruh terhadap

kehidupan masyarakat di sekitar lembaga tersebut berada.

284284

284284

284

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

TT

TT

T

ahapan Pahapan P

ahapan Pahapan P

ahapan P

engendalian Sosial

engendalian Sosial

engendalian Sosial

engendalian Sosial

engendalian Sosial

B.B.

B.B.

B.

Misalnya kehidupan para santri di pondok

pesantren akan mengikuti aturan, baik dalam hal

pakaian, tutur sapa, sikap, pola pikir, pola tidur,

dan sebagainya. Dalam hal ini, pengawasan dan

pengaruh dari pondok pesantren tersebut tidak

hanya terbatas pada para santrinya saja, namun

juga kepada masyarakat di sekitar pondok

pesantren.

c.

Pengendalian resmi

; yaitu pengendalian atau

pengawasan sosial yang dilakukan oleh lembaga

resmi negara sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku dengan sanksi yang jelas

dan mengikat. Pengendalian resmi dilakukan

oleh aparat negara, seperti kepolisian, satpol PP,

kejaksaan, ataupun kehakiman untuk mengawasi

ketaatan warga masyarakat terhadap hukum

yang telah ditetapkan.

d.

Pengendalian tidak resmi

; yaitu pengendalian atau

pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan

aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang

tegas. Meskipun demikian, pengendalian tidak

resmi juga memiliki efektivitas dalam mengawasi

atau mengendalikan perilaku masyarakat.

Hal ini

dikarenakan sanksi yang diberikan kepada

pelaku penyimpangan berupa sanksi moral dari

masyarakat lain, misalnya dikucilkan atau bahkan

diusir dari lingkungannya. Pengendalian tidak resmi dilakukan

oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, ataupun tokoh agama yang

memiliki kharisma dan dipandang sebagai panutan masyarakat.

Sumber:

Kompas,

13 Februari 2008

Gambar 13.3

Pola kehidupan para

santri memiliki kekhasan yang

dipengaruhi oleh institusinya.

Pengendalian dengan kekerasan

dilihat dari tekniknya dapat di-

bedakan menjadi dua jenis yaitu

kompulsi (

compulsion

) dan pervasi

(

pervasion

). Kompulsi yaitu teknik

pengendalian yang dilakukan

dengan cara pemaksaan terhadap

seseorang agar taat dan patuh

terhadap norma. Sementara pervasi

adalah penanaman norma-norma

yang ada secara berulang-ulang

dengan harapan seseorang dapat

sadar dan mau menjalankan nilai

dan norma yang berlaku

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

Berdasarkan uraian tersebut, buatlah sebuah tulisan mengenai bentuk-bentuk

pengendalian sosial dengan tema “Pengendalian Sosial yang Efektif di Era Reformasi”!

Kerjakan secara berkelompok dan serahkan hasilnya kepada bapak/ibu guru!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Sebagai suatu proses, pengendalian sosial yang berlaku di

masyarakat dapat dibedakan menjadi berikut ini.

1.1.

1.1.

1.

TT

TT

T

ahap Sosialisasi at

ahap Sosialisasi at

ahap Sosialisasi at

ahap Sosialisasi at

ahap Sosialisasi at

au Pau P

au Pau P

au P

engenalanengenalan

engenalanengenalan

engenalan

Tahap sosialisasi atau pengenalan merupakan tahap awal

proses pengendalian sosial. Pada tahap ini, masyarakat dikenalkan

pada bentuk-bentuk penyimpangan sosial beserta sanksi-sanksinya.

285285

285285

285

Bab 13 Pengendalian Sosial

Pengenalan tersebut dimaksudkan agar masyarakat menyadari efek

dan sanksi yang akan diterimanya bila mereka melakukan suatu

tindakan penyimpangan sosial. Di dalam hal ini, tahap sosialisasi

bersifat preventif yang bertujuan mencegah perilaku penyimpangan

sosial.

2.2.

2.2.

2.

TT

TT

T

ahap Pahap P

ahap Pahap P

ahap P

enekenek

enekenek

enek

anan Sosialanan Sosial

anan Sosialanan Sosial

anan Sosial

Tahap penekanan sosial dilakukan untuk mendukung

terciptanya kondisi sosial yang stabil. Pada tahap ini telah disertai

dengan pelaksanaan sanksi atau hukuman kepada para pelaku

tindakan penyimpangan. Dengan adanya sanksi yang menekan

tersebut, diharapkan masyarakat segan dan tidak mau melakukan

berbagai perbuatan yang menyimpang.

3.3.

3.3.

3.

TT

TT

T

ahap Pahap P

ahap Pahap P

ahap P

endekendek

endekendek

endek

atat

atat

at

an Kan K

an Kan K

an K

ekek

ekek

ek

uasaan/Kuasaan/K

uasaan/Kuasaan/K

uasaan/K

ekek

ekek

ek

uatuat

uatuat

uat

anan

anan

an

Pada tahap ini, terlihat adanya pihak pelaku pengendalian

sosial dan pihak yang dikendalikan. Tahap ini dilakukan jika tahap-

tahap yang lain tidak mampu mengarahkan tingkah laku manusia

sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku. Berdasarkan pelaku-

nya, tahap pendekatan kekuasaan atau kekuatan ini dapat di-

bedakan, menjadi berikut ini.

a.

Pengendalian kelompok terhadap kelompok

; misalnya anggota

Kepolisian Sektor Pasanggrahan Jakarta Selatan mengawasi

keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan

Pasanggrahan.

b.

Pengendalian kelompok terhadap anggotanya

; misalnya bapak/ibu

guru di sekolah mengendalikan dan membimbing siswa/siswi

yang belajar di sekolah itu.

c.

Pengendalian pribadi terhadap pribadi lain

; misalnya seorang ayah

yang mendidik dan merawat anaknya, atau seorang kakak

yang menjaga adiknya.

Berdasarkan uraian tersebut, carilah bentuk penerapan tahapan pengendalian sosial

yang terjadi dalam kehidupan kalian sehari-hari! Bandingkan hasil temuan kalian

dengan hasil temuan teman-teman kalian melalui diskusi kelas yang dipandu oleh

bapak/ibu guru!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Dalam penerapannya, pengendalian sosial mempunyai be-

berapa bentuk, seperti gosip, teguran, hukuman atau sanksi, serta

pendidikan dan agama. Berikut ini uraian singkat mengenai bentuk-

bentuk pengendalian sosial tersebut.

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

C.C.

C.C.

C.

286286

286286

286

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Sumber:

Tempo,

2 Oktober 2005

Gambar 13.4

Sanksi atau hukuman akan

diterima oleh orang atau lembaga yang

melakukan penyimpangan sosial.

1.1.

1.1.

1.

GosipGosip

GosipGosip

Gosip

Gosip adalah kabar yang tidak berlandaskan fakta. Gosip

disebut juga kabar burung atau desas-desus. Suatu gosip tersebar

di masyarakat jika pernyataan secara terbuka tidak dapat dilontar-

kan secara langsung atau belum menemukan bukti-bukti yang sah.

Pada umumnya, gosip merupakan kritik tertutup yang ditujukan

pada seseorang atau lembaga yang melakukan penyimpangan

sosial. Dalam hal ini, orang atau lembaga yang terkena gosip akan

berusaha memperbaiki tingkah lakunya, jika tidak, maka orang atau

lembaga tersebut akan dicemooh, dikucilkan, dan merasa terisolir

dalam kehidupan bermasyarakatnya.

2.2.

2.2.

2.

TT

TT

T

eguregur

eguregur

egur

anan

anan

an

Teguran adalah kritik sosial yang bersifat terbuka, baik lisan

atau pun tertulis, terhadap orang atau lembaga yang melakukan

tindak penyimpangan sosial. Teguran dilakukan secara langsung

kepada pelaku tindak penyimpangan agar pelaku tindak penyimpangan

tersebut menyadari perbuatannya dan dapat segera menghentikan

tingkah laku menyimpangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3.3.

3.3.

3.

Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau hukuman merupakan

tindakan tegas yang diambil jika teguran

tidak lagi diindahkan oleh pelaku tindak

penyimpangan. Sanksi atau hukuman me-

rupakan bentuk pengendalian sosial yang

efektif karena pelaku tindak penyimpangan

akan mengalami kerugian atau penderitaan,

misalnya didenda, diskors, atau mengalami

hukuman fisik. Dalam hal ini, sanksi atau

hukuman hanya dapat diberikan oleh pihak

yang memiliki kekuatan hukum atau resmi

berdasarkan peraturan yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya, sanksi atau hukuman berfungsi untuk:

a.

memberikan efek jera kepada pelaku penyimpangan sosial; dan

b.

memberikan contoh kepada pihak lain agar tidak ikut melaku-

kan perbuatan menyimpang (

schock theraphy

).

4.4.

4.4.

4.

Pendidikan dan Agama

Pendidikan dan Agama

Pendidikan dan Agama

Pendidikan dan Agama

Pendidikan dan Agama

Pendidikan, baik formal ataupun nonformal, merupakan salah

satu bentuk pengendalian sosial yang telah melembaga. Pendidikan

dapat berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk sikap mental

anak didik sesuai dengan kaidah dan norma-norma yang berlaku

di masyarakat. Pendidikan memberi pengertian akan hal yang baik

dan hal yang buruk melalui pendekatan ilmiah dan logika.

287287

287287

287

Bab 13 Pengendalian Sosial

Peran Pranata Sosial dalam Upaya

Peran Pranata Sosial dalam Upaya

Peran Pranata Sosial dalam Upaya

Peran Pranata Sosial dalam Upaya

Peran Pranata Sosial dalam Upaya

Pengendalian Sosial

Pengendalian Sosial

Pengendalian Sosial

Pengendalian Sosial

Pengendalian Sosial

D.D.

D.D.

D.

Keberhasilan suatu upaya pengendalian sosial tidak terlepas

dari peran pranata sosial di masyarakat. Peran pranata sosial sendiri

adalah berusaha menegakkan dan menjalankan nilai dan norma

sosial agar tercipta suatu kondisi kehidupan masyarakat yang aman,

Agama merupakan penuntun umat manusia dalam menjalankan

perannya di muka bumi ini. Dalam ajaran agama, manusia dituntut

untuk mampu menjalin hubungan baik dengan Tuhan, menjalin

hubungan baik antarmanusia, dan menjalin hubungan baik dengan

alam lingkungannya. Dalam ajaran agama dikenal adanya dosa dan

pahala. Dosa akan diterima manusia jika mereka melakukan

penyimpangan dari aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam

ajaran agama sesuai dengan petunjuk dari kitab suci atau nabi. Dosa

yang dilakukan manusia akan memperoleh balasan atau hukuman

dari Tuhan YME kelak di kehidupan lain (akherat). Adapun pahala

akan diterima manusia jika mereka melakukan hal-hal baik sesuai

dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam kitab suci atau

ajaran nabi. Berdasarkan uraian tersebut, maka agama merupakan

bentuk pengendalian sosial yang tumbuh dari hati nurani ber-

dasarkan kesadaran dan tingkat keimanan seseorang sesuai dengan

agama atau kepercayaan yang dianutnya.

Berbagai bentuk pengendalian sosial tersebut,

pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi. Berikut

ini beberapa fungsi pengendalian sosial.

1.

Mempertebal keyakinan anggota masyarakat

akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan.

2.

Memberikan penghargaan kepada anggota

masyarakat yang taat pada norma-norma ke-

masyarakatan.

3.

Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa

anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng

dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.

4.

Menimbulkan rasa takut.

5.

Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan

sanksi yang tegas bagi para pelanggar.

Perwujudan pengendalian sosial

dapat berupa pemidanaan,

kompensasi, terapi atau pun

konsiliasi. Di dalam kenyataannya,

masing-masing wujud tersebut

akan menonjol pada situasi-situasi

tertentu yang merupakan suatu

refleksi dari keadaan masyarakat.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

Cobalah pahami kembali uraian di atas dan amatilah fenomena yang terjadi dalam

kehidupan

masyarakat di lingkungan tempat tinggal kalian! Di antara bentuk-bentuk

pengendalian sosial

yang ada, manakah yang paling sering diterapkan masyarakat

dalam upaya mengendalikan perilaku penyimpangan? Buatlah uraian singkat dari

hasil pengamatan kalian!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

288288

288288

288

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

selaras, dan tertib sesuai dengan peraturan atau ketetapan yang

berlaku. Berikut adalah pranata sosial yang berperan besar dalam

upaya menciptakan ketertiban dan pengendalian sosial.

1.1.

1.1.

1.

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata Keluarga

Pranata keluarga merupakan bentuk

basic institutions.

Seperti

telah dijelaskan pada bab di depan, keluarga memiliki peran besar

dalam membentuk karakter seseorang kaitannya dengan perilaku

sosial yang dilakukannya dalam masyarakat. Sebagai tempat

pendidikan anak yang pertama dan utama, aturan dan kedisiplinan

yang diterapkan dalam keluarga akan sangat memengaruhi sikap

dan dan perilaku seseorang. Sebagai contoh, seorang anak yang

dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat beribadah akan

selalu bersikap sesuai dengan aturan agama, rajin beribadah, dan

mampu membedakan hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk

atau dilarang agama. Hal ini terjadi karena seseorang telah di-

kondisikan atau dibiasakan untuk melakukan

hal tersebut.

Kondisi tersebut akan jauh berbeda

terhadap seorang anak yang dibesarkan dalam

lingkungan keluarga yang tidak taat beribadah

atau dalam keluarga yang tidak disiplin.

Mereka akan beranggapan bahwa segala

sesuatu akan dianggap baik bila menguntung-

kan bagi dirinya sendiri tanpa mengindahkan

apakah hal tersebut dilarang agama ataupun

tidak.

Dalam perkembangannya, seringkali

bentuk-bentuk pelanggaran norma akan

muncul dari hasil pendidikan yang kurang terarah dari suatu

keluarga. Untuk itu, penanaman pemahaman tentang kebaikan dan

disiplin diri yang kuat akan sangat membantu seseorang dalam

bersosialisasi di masyarakat, sehingga dapat terhindar dari

pengaruh-pengaruh buruk saat dia bersosialisasi.

2.2.

2.2.

2.

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata Agama

Pranata agama merupakan bentuk

general institutions

yang

mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam,

dan antara manusia dengan Tuhannya. Dalam kehidupan

bermasyarakat, agama merupakan benteng individu dalam

menghadapi tantangan dunia yang kian kompleks dari waktu ke

waktu. Pranata agama memberi batasan tentang segala sesuatu itu

boleh atau tidak boleh, halal atau tidak halal, berdosa atau tidak

berdosa, sehingga dengan memahami dan menerapkan konsep

tersebut diharapkan ketenteraman dan kedamaian batin dapat

dikembangkan, yang pada akhirnya dapat berimbas pada kerukunan

hidup antarmanusia sebagai anggota masyarakat.

Sumber:

Majalah Femina,

15- 21 Maet 2001

Gambar 13.5

Pengenalan aturan pertama

kali diterima dalam keluarga.

289289

289289

289

Bab 13 Pengendalian Sosial

3.3.

3.3.

3.

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi

Sebagai suatu tata tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga,

waktu, atau barang-barang berharga lainnya, pranata ekonomi

memberikan aturan-aturan khusus dalam upaya pengendalian sosial

agar tercapai suatu keseimbangan dan terwujudnya suatu keadilan

sosial. Tanpa pranata ekonomi, bisa kalian bayangkan sendiri,

bagaimana suatu industri mengeksploitasi sumberdaya secara besar-

besaran, bagaimana seorang majikan memperlakukan buruhnya

secara semena-mena, atau bagaimana jika seseorang menentukan

nilai suatu barang sekehendak hatinya. Pranata ekonomi

memberikan aturan dan batasan-batasan yang telah disepakati

bersama sebagai suatu hukum atau aturan ekonomi yang harus

dipatuhi.

Berdasarkan uraian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa

pranata ekonomi sangat berperan dalam mengatur kegiatan

ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi agar dapat

berjalan dengan lancar, tertib dan dapat memberi hasil yang

maksimal dengan meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan.

4.4.

4.4.

4.

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan memiliki aturan dan

disiplin baku yang bertujuan untuk mempersiap-

kan anak didiknya melalui pengajaran dan

pendidikan ilmu pengetahuan. Dengan bekal

pendidikan ilmu pengetahuan, seseorang diharapkan

dapat menguasai berbagai jenis ilmu pengetahuan

sehingga mampu berkompetisi dalam kehidupan,

mampu berpikir secara

ilmiah dan logis tentang

segala sesuatu sehingga mampu memilah hal-hal

yang baik dan buruk. Pranata pendidikan termasuk

dalam

basic institutions.

Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan

membentuk sikap mental yang cocok dengan kehidupan di masa

sekarang dan yang akan datang.

5.5.

5.5.

5.

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata Politik

Pranata politik mengatur kehidupan berpolitik, dalam arti

kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran utama pranata politik

adalah mengupayakan kehidupan masyarakat yang merdeka, adil,

dan makmur, menjaga kehormatan hak-hak dan kewajiban warga

negara, serta mengatur hubungan negara dengan negara lain dalam

pergaulan internasional. Dalam pelaksanaannya, politik memiliki

serangkaian aturan dan alat yang digunakan untuk menegakkan

kedaulatan rakyat dan kedaulatan pemerintah melalui hukum-

hukum yang telah ditetapkan. Pelanggaran terhadap hukum-hukum

tersebut dapat menyebabkan seseorang menerima sanksi.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 13.6

Pranata pendidikan

merupakan salah satu pranata dalam

masyarakat yang berperan dalam

menciptakan pengendalian sosial.

290290

290290

290

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

*

Pengendalian sosial adalah suatu cara dan proses, baik terencana atau-

pun tidak terencana dalam upaya manusia untuk mengendalikan individu,

kelompok, atau pun masyarakat untuk dapat berperilaku selaras atau

sesuai

dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.

*

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pengendalian sosial dibedakan menjadi

tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif.

*

Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dibedakan menjadi pengendalian

internal dan pengendalian eksternal.

*

Berdasarkan caranya, pengendalian sosial dapat dilakukan secara persuasif

dan coersif.

*

Berdasarkan pelakunya, pengendalian sosial dapat dibedakan menjadi

pengendalian pribadi, pengendalian institusional, pengendalian resmi, dan

pengendalian tidak resmi.

*

Tahapan pengendalian sosial di masyarakat dimulai dari tahap sosialisasi

atau pengenalan, tahap penekanan sosial, dan tahap pendekatan ke-

kuasaan atau kekuatan.

*

Bentuk-bentuk pengendalian sosial dapat berupa gosip, teguran, sanksi

atau hukuman, pendidikan, dan agama.

*

Beberapa pranata sosial yang berperan dalam upaya pengendalian sosial

meliputi

pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata

pendidikan dan pranata politik.

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Kenyataan dalam kehidupan masyarakat seringkali diwarnai dengan

ketidakteraturan yang disebabkan oleh adanya perilaku yang menyimpang

yang dilakukan oleh sebagian anggota masyarakat. Untuk menanggulangi itu

semua, maka diperlukan adanya lembaga pengendalian sosial. Sebagai bagian

dari anggota masyarakat sudah seharusnya kita bersikap dan bertindak sesuai

dengan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku serta turut aktif ambil

bagian dalam melakukan pengawasan (kontrol sosial) sehingga tercapai

keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat.

Lakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal kalian! Catatlah beberapa macam

pranata sosial yang ada di daerah tempat tinggal kalian! Ceritakan dalam selembar kertas

peran masing-masing pranata tersebut dalam upaya pengendalian sosial di masyarakat!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

291291

291291

291

Bab 13 Pengendalian Sosial

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Tindakan yang diambil oleh aparat keamanan untuk mencegah terjadinya

tindak penyimpangan disebut dengan tindakan ... .

a.

persuasif

c.

represif

b.

kuratif

d. preventif

2. Penggerebekan rumah yang diduga sarang teroris merupakan suatu bentuk

tindakan ... .

a.

persuasif

c.

represif

b.

kuratif

d. preventif

3. Pola tingkah laku masyarakat di sekitar asrama militer akan menunjukkan

kemiripan dengan pola militer juga. Hal ini merupakan dampak adanya

pengendalian sosial yang bersifat ... .

a.

coersif

c. represif

b.

primer

d. institusional

4. Berikut adalah pranata sosial yang dapat melakukan pengendalian sosial,

kecuali

... .

a.

pranata keluarga

c. pranata politik

b.

pranata pendidikan

d. lembaga keuangan

5. Bentuk pengendalian sosial yang memiliki sifat tegas dan nyata serta efektif

digunakan sebagai pengendali sosial adalah ... .

a.

agama

c.

hukuman

b.

teguran

d. gosip

6. Tujuan utama pengendalian sosial adalah ... .

a.

menciptakan masyarakat yang adil dan makmur

b.

mengekang/mengisolasi para pelaku penyimpangan sosial

c.

terciptanya keselarasan dan keteraturan dalam kehidupan ber-

masyarakat

d. terbentuknya masyarakat yang homogen sehingga terhindar dari per-

tentangan dan perpecahan

7. Saat gosip tidak mampu mengubah suatu keadaan yang menyimpang, maka

bentuk pengendalian berikutnya adalah ... .

a.

kekerasan

c.

hukuman

b.

teguran

d.

melalui jalur agama

8. Pengendalian institusional adalah pengendalian sosial yang dilakukan oleh

... .

a.

guru

c. guru

b.

lembaga sosial

d. tokoh adat

292292

292292

292

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

9. Latar belakang diperlukannya pengendalian sosial, adalah ... .

a.

adanya homogenitas warga masyarakat

b.

adanya heterogenitas warga masyarakat

c.

adanya rasa senasib sepenanggungan antarwarga masyarakat

d. mudah masuknya pengaruh budaya asing ke dalam budaya kita

10. Lembaga sosial yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi opini publik

terhadap suatu kejadian atau peristiwa tertentu sehingga dapat berperan

dalam pengendalian sosial adalah ... .

a.

kepolisian

c.

tokoh masyarakat

b.

kehakiman

d.

media massa

11. Saat polisi membujuk para demonstran untuk tidak melakukan perusakan,

maka polisi tersebut telah melakukan tindakan ... .

a.

persuasif

c.

represif

b.

kuratif

d. preventif

12. Berikut termasuk dalam bentuk-bentuk gosip,

kecuali

... .

a.

surat kaleng

c. kabar burung

b.

surat kawat

d. rumor

13. Seorang ibu melarang anaknya mengendarai kendaraan dengan mengebut

di jalan, supaya tidak terjadi kecelakaan. Larangan ibu terhadap anaknya

tersebut termasuk cakupan pengendalian sosial, yaitu ... .

a.

pengawasan individu terhadap individu lain

b.

pengawasan dari beberapa kelompok terhadap individu

c.

pengawasan kelompok terhadap individu

d. pengawasan kelompok terhadap kelompok

14. Apabila masyarakat menggunjing atau membicarakan secara tertutup

tentang perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang individu

berarti masyarakat telah melakukan pengendalian sosial yang berupa ... .

a.

nasihat

c. intimidasi

b.

gosip

d. teguran

15. Aksi-aksi demontrasi yang sering dilakukan oleh masyarakat kemungkinan

akan menimbulkan disintegrasi sosial. Namun demikian kegiatan tersebut

juga mempunyai dampak positif, di antaranya ... .

a.

sebagai alat kontrol sosial

b.

menjaga kestabilan negara

c.

sebagai wadah pelampiasan kekecewaan

d. mengurangi adanya kesenjangan sosial

16. Pendidikan merupakan sarana pengendalian sosial yang efektif karena pada

dasarnya pendidikan juga merupakan pengendalian sosial yang dilakukan

dengan cara tertentu, yaitu ... .

a.

secara formal

c. secara sadar

b.

secara informal

d. secara sempurna

293293

293293

293

Bab 13 Pengendalian Sosial

17. Pembongkaran rumah-rumah liar di jalur hijau atau taman seperti yang

terjadi di kota-kota besar, termasuk pengendalian sosial yang disebut ... .

a.

persuasif

c. preventif

b.

coersif

d. represif

18. Kegiatan keagamaan berupa penyampaian hal-hal yang tidak boleh dilaku-

kan oleh seseorang dalam ajaran agama merupakan upaya pengendalian

sosial secara ... .

a.

preventif

c. kuratif

b.

represif

d. akomodatif

19. Pranata ekonomi sangat penting bagi masyarakat, karena ... .

a.

dapat memperkuat penyesuaiaan diri dan hubungan sosial

b.

memberi pedoman bagi keluarga untuk mengatur pendapatannya

c.

memberi arahan kepada pengusaha cara mengeksploitasi sumber daya

yang ada

d. dapat memberikan aturan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan

ekonomi.

20. Melalui pendidikan dapat diupayakan pengendalian sosial karena ... .

a.

melalui pendidikan siswa menjadi pandai

b.

pendidikan mengajarkan siswa untuk maju

c.

pendidikan mendidik siswa untuk mengetahui nilai-nilai yang dianggap

baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.

d. pendidikan tidak memberikan manfaat apapun

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian sosial?

2. Jelaskan bentuk-bentuk pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaan-

nya!

3. Sebutkan pihak-pihak yang termasuk pelaksana pengendalian primer!

Jelaskan fungsinya masing-masing!

4. Jelaskan peran pranata pendidikan dalam upaya pengendalian sosial!

5. Jelaskan peran pranata keluarga dalam upaya pengendalian sosial!

6. Pranata agama memiliki peran mencegah perilaku penyimpangan sosial,

mengapa demikian? Jelaskan dengan disertai contoh!

7. Apakah yang dimaksud pengendalian sosial secara persuasif dan koersif?

Berikan beberapa contoh yang dilakukan di lingkungan sekolah kalian!

8. Dilihat dari waktu pelaksanaannya manakah pengendalian sosial yang pal-

ing efektif dilakukan pada masyarakat yang sedang bergejolak? Berikan

alasan-alasan kalian!

9. Jelaskan peran tokoh agama dalam pengendalian sosial di lingkungan

tempat tinggal kalian! Berilah contohnya masing-masing tiga!

10. Mengapa pranata politik termasuk pranata yang berperan dalam melakukan

pengendalian sosial? Berikan alasan kalian dengan disertai contoh!